INICERITASEDAP - ♥ DEWA757 ♥ Namaku Winny, di usiaku yang ke 27 tahun ini aku sudah menikah dan mempunyai satu orang anak. Beberapa tahun ini semenjak aku menikah pekerjaanku sehari hari hanya dirumah saja dan mengurus anak di rumah. Kini anakku sudah cukup besar, sehingga bisa kutitipkan ke orang tuaku. jadi aku bisa mencari pekerjaan baru untuk meringankan ekonomi keluarga kami.
Pagi itu aku berdandan lebih lama dari biasanya. Hari ini penampilanku harus jauh lebih baik dari biasanya, kukenakan sepatu hak tinggi yang lama di lemari. Rambut ku ikat keatas dengan rapi. Kukenakan tank top putih, kusemprotkan sedikit minyak wangi kesukaanku, lalu kudobel dengan blazer. Kugunakan lipstik berwarna pink muda secukupnya, hanya untuk membuat bibirku tampak basah.
“hmmmm … masih lumayan juga” ..sambil memegang perutku yang masih rata lalu tanganku menulusuri ke pinggangku.
Kemudian aku berputar melihat pantatku di balut ketat oleh CD g-string warna merah muda. Sengaja kukenakan G-string agar garis CD tidak nampak di rok-ku.
Lalu kemudian aku mencoba menggunakan stocking agar tampak profesional sebelum akhirnya kupakai rok ukuran sepaha warna hitam. ”hari pertama diterima kerja di perusahaan besar, aku tidak boleh gagal ! ”Maka berangkatlah aku naik taxi ke pusat kota.
Suami Winny hanyalah karyawan kecil dengan gaji kecil, selama ini ekonomi keluarga cukup sulit. Dan Winny punya ambisi untuk mencari uang sendiri, perdebatan panjang dengan suami mengenai bagaimana istri bekerja dengan penghasilan lebih besar sudah terjadi berkali kali, sampai akhirnya Winny diijinkan.
Banyak janji terucap agar dirinya diijinkan bekerja. Seperti “Nanti gajiku akan bisa menopang uang makan sehari-hari, dan gajimu buat ditabung membeli mobil atau rumah” “Nanti aku tidak akan lagi minta uang saku dari kamu” dll. Karena itu Winny tidak boleh gagal sedikitapiun, apalagi setelah diterima kerja dengan gaji 3 kali lipat gaji suaminya.Sesampai di kantor, Winny sudah kebingungan.. aduh aku harus menemui siapa ya.katanya aku akan ditraining hari ini. ‘haduuh aku terlambat setengah jam lagi… gara-gara demo demo itu sih’.
“Oke, saya kasih kamu kesempatan, tapi jangan sia-siakan kesempatan ini, kamu tau nama saya siapa? jabatan saya apa?” sambil tetap berdiri memandang tajam ke Winny.
“Permisi mbak , saya staf marketing baru, hari ini saya akan di training.. dengan pak… siapa ya..saya lupa”
“Nama siapa?” tanya front desk officer dengan ketus.
“Nama saya Winny”
“Oooo Winny… tadi sudah ditunggu sama trainernya setengah jam lalu, tapi karena lama nggak muncul di tinggal keluar dulu, hari pertama ya?”
“Iya betul mbak”
“Hari pertama koq udah telat sih..”
“Iya tadi jalanan macet mbak..”
“Yaah…selamat deeeh..”
“Gimana mbak..maksudnya gimana ?”
“Yaa… gini… dulu pernah juga ada yang telat di hari pertama masa percobaan, langsung dihentikan”
Deg ! Jantungku serasa berhenti sejenak.
“Aduuh masak gitu sih mbak”
“Ditunggu aja nanti trainernya kembali ya, dia yang menentukan, bukan saya”
Sembari duduk menunggu hampir 2 jam lamanya. Winny terus memutar otak akan apa yang terjadi, membayangkan seribu skenario yang mungkin akan terjadi. Tapi satu hal yang paling ia takuti yaitu kalau dia dipecat. Akhirnya muncul seorang bapak di depan kantor, penampilannya cukup macho dengan celana panjang dan T-shirt hitam membuat lengannya dan lekuk otot lengannya keliatan. Dan staf front desk itu menyapanya
“siang pak, ini tadi staf baru yang bapak tunggu setengah jam”
‘sial bener ini staf front desk, pakai bilang tunggu segala’
Segera aku berdiri dan bersalaman.
“siang” jawab bapak itu singkat.
“mari ikut saya”
Segera ku ambil tasku dan berjalan mengikutinya melalui staf-staf lain turun lift kemudian melewati lorong lorong sepi sampai di sebuah ruangan cukup besar. Ditengahnya ada meja panjang dikelilingi kursi, dan disekeliling ruangan banyak alat kesehatan yang dipajang berputar mengelilingi ruangan.“Duduk” perintah bapak itu. Segera aku duduk. Dia menatapku..dan aku terdiam memandang balik tatapan tajamnya.
“Kamu tidak minta maaf ?! kamu membuat saya membuang waktu, waktu itu sangat berharga, apakah kamu menghargai waktu?”
“ehh..iya..pak..saya minta maaf..tadi saya terlambat karena jalannya macet ada demo”
“tidak perlu menyebutkan alasan! tidak perlu alasan”
“ehh..iya pak maaf..” dengan suara mulai gemetar.
“Kamu ingin kerja disini kan? seberapa jauh kamu ingin mempertahankan pekerjaanmu disini? kamu tau, saya sempat berpikir kamu punya potensi, bahkan bisa saya promosikan jadi supervisor dengan gaji 2x lipat sekarang, tapi kalau gini… ”
“Saya sangat ingin kerja disini pak, sungguh mati saya niat kerja pak, tolong kasih saya kesempatan pak, saya tidak bisa pulang kalau saya gagal pak.. saya sungguh akan malu” mata Winny berkaca-kaca.
“Oke, saya kasih kamu kesempatan, tapi jangan sia-siakan kesempatan ini, kamu tau nama saya siapa? jabatan saya apa?” sambil tetap berdiri memandang tajam ke Winny.
“Ehh.. pak Eko..”
“NGAWUURR! nama saya pak HERMAN LUKITO, jabatan saya direktur Marketing, masak kamu lupa nama atasan kamu, kan dulu sudah dikenalkan HRD, wah repot..nama customer bisa bisa kamu lupakan nanti”
“tidak pak…saya akan ingat ingat baik baik” Pak Herman hanya memandang terdiam..
Tiba – tiba
“Saya tidak bisa memberi kamu kesempatan lagi, sebaiknya kamu keluar aja”
“Paak.. tolong pak…jangan pak…saya harus bekerja disini pak. Saya yakin saya pasti bisa asal dikasih kesempatan”
“Kesempatan sudah saya berikan” Kata pak Herman.
“Tolong pak saya bersedia melakukan apapun asal jangan dikeluarkan pak”
“Kamu yakin ? karena bekerja disini memang membutuhkan tuntutan yang tinggi, di imbangi dengan gaji yang tinggi”
“iya pak, saya mohon pak, disuruh apa aja saya siap”
“Oke kalau gitu, coba kamu jelaskan dan peragakan cara penggunaan semua produk disini”.Segera Winny berdiri dan mendekati alat peraga yang ada nomor 1, sebuah baju operasi.Pak Herman memandang tubuh Winny dari ujung kaki sampai kepala..’mmm sexy…’
“Ini adalah baju operasi yang digunakan ketika pasien akan di operasi”
“Dan ini adalah alat radiologi sejenis rontgen” lanjut Winny.
“Sebentar… Winny, kamu lepas blazermu, saya alergi bahan kain seperti blazermu itu bikin hidung saya gatel”
“Oh..maaf pak” segera aku melepaskan blazerku dan kusimpan dalam tas.
Gerakan jari-jari nakal pak Herman ternyata membuat Winny merasakan sensasi nikmat yang berbeda.. mulutnya sedikit terbuka, dan nafasnya tersengal sengal.Telunjuknya terus berputar sambil menekan-nekan anus Winny.Kenikmatan yang dibuatnya membuat Winny semakin relax dan menerima jari itu, anusnya semakin renggang dan jarinya semakin bisa menekan lebih jauh.Setelah 2 putaran ‘bleeess’ jari itu masuk. Dan Winny melenguh “Uhhhmm”, tubuhnya mengeliat, dadanya membusung sebentar.
“aaaccchhhh..”
Hanya menggunakan tanktop dan rok sepaha membuat Winny tampak makin sexy..kulitnya yang putih makin terlihat, bahu dan lengannya tampak menggiurkan, dalam hati pak Herman mengaggumi ibu 1 anak ini.
“Ya lanjutkan!”
“Baik… ini adalah tiang untuk menggantungkan alat infus..ujung atas ini untuk mengkaitkan botol infusnya”.Sambil menunjuk ke atas, tampak lekuk badan Winny memang sexy, ketiaknya putih bersih, dan dadanya membusung ketika Winny menggapai ke atas.
“Sedangkan ini, adalah kursi untuk wanita melahirkan, posisi kaki diletakan di atas sini dan wanita yang akan melahirkan”
“Kalau ini , ini adalah temperatur untuk mengukur suhu badan, paling akurat bila digunakan di rectal atau di anus”
“ini untuk memeriksa pap smear..atau memeriksa liang meqi”
“STOP !! Saya minta kamu memeragakannya, tidak hanya menunjuk nunjuk dan ngecipris, kamu harus tunjukkan cara penggunaannya agar customer jelas saat kamu presentasi,
“Sekarang ulangi dari awal” perintah pak Herman…
darahnya berdesir melihat body Winny yang mulus dan sexy…pahanya..dadanya..lekuk lengannya..lehernya …ketiaknya…semua menggiurkan.
“Kamu coba peragakan baju operasi itu”
“Begini pak ?” sambil memasukkan satu tangannya ke lubang baju hijau itu..
“MANA BISA KAYAK GITU !” pak Herman segera berdiri dan menghampiri.Tangannya memegang bahu Winny..meraba kulitnya yang mulus dan empuk..
”LIHAT INI..BAGIAN dalam BAJU INI DIRANCANG KHUSUS ! untuk langsung menempel kulit sehingga tidak akan jatuh atau tertiup walaupun tanpa diikat, jadi kamu harus lepas bajumu. itu ada tempat ganti” sambil menunjuk pojok ruang yang di tutupi selambu.
Aku berjalan kesana sambil berpikir…’aku harus berhasil, aku harus berhasil’tanpa pikir panjang dibalik kelambu itu kulepas tanktopku..kemudian aku berpikir lagi ‘Apa BH ku juga harus aku lepas?…kalau harus menempel kulit berarti harus dilepas, karena bagian punggungnya terbuka sama sekali.Maka kulepas saja BH itu.
Sementara diluar selambu, pak Herman sedang melihat pemandangan luar biasa.lampu terang dibalik selambu itu malah membuat isi dalam selambu terlihat cukup jelas dari luar.. dari dalam malah tidak bisa melihat keluar. ‘Wow…susunya terlihat remang-remang dibalik selambu…mmmm putingnya samar samar keliatan … susunya kenceng juga keliatannya’ gumam pak Herman.
Winny keluar dari balik selambu menggunakan baju operasi hijau menempel bagian atas tubuhnya… unsur dingin seperti air pada baju yang menempel kulitnya membuat putingnya menegak.. dan karena baju itu ternyata menempel erat bagian depan tubuhnya, bentuk dan lekuk tubuhnya keliatan sangat jelas. Seperti di cetak atau seperti mengenakan baju tipis yang basah…
“Coba kamu jelaskan, apa kelebihannya dan tunjukkan !”
Winny sudah belajar banyak soal produk produk ini, walaupun belum hafal seluruhnya tapi dia ingat mengenai kelebihan baju ini..
“Ini pak, tidak perlu lama lama mengikat bagian belakangnya… seperti bisa dilihat bagian belakangnya terbuka tanpa tali.. sehingga proses operasi bisa langsung dilakukan” Punggung Winny bisa dilihat jelas oleh Herman, dia juga bisa melihat bekas tali beha yang membekas di punggung Winny.
Lekuk punggungnya mengalir kebawah dan hilang dibalik rok hitam Winny.
“Semua ditopang dibagian depan dimana ada gel yang mudah menempel kulit tanpa membuat kulit iritasi” lanjut Winny.
Pak Herman tersenyum tipis melihat lekuk toket Winny, ia bahkan bisa melihat lekuk puting Winny.
“Sekarang coba kamu peragakan kursi untuk melahirkan itu!”
“Ehh..baik pak, saya ganti dulu ya pak?”
“tidak perlu, jangan buang waktu”
“Ya pak” sembari berusaha naik ke kursi melahirkan yang agak tinggi itu, posisi kursinya miring, sehingga begitu duduk langsung Winny terjatuh tersandar di kursi dan kakinya menggantung.
Tapi bukan disitu posisi kaki yang seharusnya. Dia masih harus menaikkan lagi lebih tinggi. dengan posisi paha menjepit Winny meletakan kakinya lebih tinggi di tempat kaki yang ada ditengah. Winny berusaha menutupi isi roknya dengan cara menekan roknya.
Pak Herman berdiri dan mendekat begitu kaki Winny sudah naik ke posisinya.
“Kamu lupa menjelaskan bahwa tangan ibu hamil dapat berpegangan di atas sini, sehingga mempermudah proses melahirkan!” sambil mengarahkan kedua tangan Winny ke atas di atas kepalanya dimana disana ada pegangan.
Mata pak Herman melirik lekuk ketiak Winny yang tampak sexy. Posisinya tampak pasrah tak berdaya.
“Dan ini harusnya tombol ini ditekan!” lanjut pak Herman.
Tombol itu mengerakan posisi kaki yang tadinya keduanya ditengah, sekarang melebar..
“Eh..” Aku kelabakan ketika tiba tiba kedua kakiku ditarik melebar, dan tampaknya pak Herman tidak berhenti berhenti menekan tombol itu,sampai kedua kakiku terbuka 130 derajat mekangkang.
Rokku yang berusaha kutahan otomatis terdorong naik oleh pahaku sendiri ke arah pinggang, dan bagian bawah rok-ku terdorong sampai ke pantatku.Celana dalam G-stringku pasti keliatan jelas bila pak Herman berputar kearah sini.
Dan benar… pak Herman berjalan santai memutari kursi dan berhenti pas di depan selakanganku yang terexpose.
“hmmm… ” sambil memandangi dengan leluasa paha mulus Winny… melihat pori-porinya yang merinding…dan selangkangan Winny, gundukan kecil ditengah yang hanya tertutup kain pas hanya menutup bibir bawah Winny.
dalam hati pak Herman mengguman ‘ WOW… sexy sekali… dan apa itu..ada basah-basah di selangkangannya..dan kayaknya ada spot basah di celana dalamnya, apa dia juga terangsang?’
Pak Herman melirik ke arah ibu Winny yang sedang menutup matanya.. mungkin ia malu.Segera pak Herman mengeluarkan HP cameranya dan klik.memotret selangkangan Winny lengkap dengan wajah Winny yang sedang menutup wajahnya.
Tanpa menurunkan Winny dari posisinya pak Herman melanjuntukan dengan memberikan termometer anus..
“sekarang coba peragakan cara penggunaanya, ingat saya mau kamu peragakan !”
Winny membuka matanya dan melihat termometer di tangannya.. ‘aduuh ini kan Rectal termometer’ pikirnya dalam hati.’apa baiknya aku pura-pura salah aja ya? tapi nanti bisa-bisa aku dipecat, kalau aku dipecat bagaimana pembayaran cicilan rumah, mobil, bisa-bisa disita semua, dasar .. semua ini gara-gara suami tak berguna !’
“Begini pak” sambil berusaha mengarahkan termometer itu ke ketiaknya dan dijepitnya.
“BUKAAN ! Mana bisa itu dijepitkan disana ! jelas itu salah.. Kamu mau keluar dari pekerjaan ini ? atau kamu mau belajar cara yang benar ??, kalau kamu mau saya akan mengajari cara yang benar.” Pak Herman ingin memastikan apakah dia bisa melanjuntukan permainan ini atau tidak.
Winny sambil mengangguk dan memandang pak Herman menjawab dengan suara pelan “Saya mau belajar pak, saya siap”.
“Ini adalah rectal thermometer , kamu lihat ujungnya yang lebih gemuk dari biasanya dan lihat ujungnya yang tercover dengan stainless steel tampak lebih panjang.. saya akan tunjukkan cara pakainya” Sambil pak Herman memegang kedua paha Winny dan mendorongnya mengkangkang lebih lebar.
Pak Herman melirik Winny ingin melihat responnya. Nampaknya Winny sudah pasrah… ia hanya memejamkan mata dan nafasnya tampak lebih cepat, bibirnya dikulum kedalam.
“Saya harus mendorong celana dalam ini ke samping..ehm..” diselipkannya jari telunjuk dan jari tengahnya ke dalam karet celana dalam g-string Winny, dan kemudian ditariknya kesamping ‘WOW !!’ dalam hati pak Herman terkagum melihat pemandangan luar biasa dimana tampak rambut-rambut kemaluan Winny ditengahnya nampak dua gundukan bibir meqi Winny yang mengapit sebuah butir itil, ditengahnya keliatan lubang kenikmatan itu, tampak basah, bahkan ada cairan bening mengalir ke bawah melalui tengah-tengah cepitan pantat putih Winny, cairan itu berhenti pas di anus Winny yang berwarna krem muda.
Winny nampak terengah-engah, sensasi dalam kondisi tak berdaya dibawah otoritas pak Herman yang berkarisma membuat dia terangsang. Jari pak Herman entah sengaja atau tidak , sembari menarik celana dalamnya juga menyentuh bibir luar meqi Winny.Mata Winny sayu menatap pak Herman yang sedang membasahi ujung thermometer ludah di mulut pak Herman.
kemudian pak Herman menunduk sedikit, mengarahkan thermometer itu ke anus Winny dan ketika ujung thermometer yang dingin itu menyentuh kulit anus Winny, Winny sedikit melompat dan kakinya menegang..
“Winny, ini satu pelajaran yang penting kamu harus dengar, bila pasien sedang tegang maka termometer akan sulit masuk, jadi sebaiknya di relax-kan dulu, begini caranya” Pak Herman mengambil kursi dan duduk pas didepan selangkangan Winny kemudian… jari telunjuk pak Herman yang sudah basah dengan ludahnya sendiri di gosok gosokan memutar mengelilingi anus Winny yang menegang dan menjepit erat.
Gerakan jari-jari nakal pak Herman ternyata membuat Winny merasakan sensasi nikmat yang berbeda.. mulutnya sedikit terbuka, dan nafasnya tersengal sengal.Telunjuknya terus berputar sambil menekan-nekan anus Winny.Kenikmatan yang dibuatnya membuat Winny semakin relax dan menerima jari itu, anusnya semakin renggang dan jarinya semakin bisa menekan lebih jauh.Setelah 2 putaran ‘bleeess’ jari itu masuk. Dan Winny melenguh “Uhhhmm”, tubuhnya mengeliat, dadanya membusung sebentar.
Melihat itu pak Herman tidak menyia-nyiakan kesempatan, langsung saja dia mendekatkan wajahnya ke meqi Winny yang sudha basah itu, dan mencium aroma-nya yang wangi sebelum kemudian menjilat itilnya.”uuuummmmhhh” Winny semakin mengeliat, dia berusaha melihat kebawah dan melihat kepala pak Herman sudah berada diantara kedua kakinya, sekarang dia tahu itu lidah pak Herman.
“Jangan..pak Herman…” suaranya lirih hampir tak terdengar.. dirinya juga ragu.Pak Herman meneruskan memainkan lidahnya di itil Winny. Winny kelonjotan nikmat dari lidah pak Herman membuatnya lupa diri.
Sementara menjilati jari telunjuk pak Herman masih terbenam dan dijepit oleh anus Winny.Jari itu bergerak maju mundur. Jilatan pak Herman semakin intens dan terkadang dihisapnya itil Winny.
“ahhh…ohhh my… sshhh ahhhh”
“uhhhmmmmmmhhh mmmhhhh” Winny terus mendesah dan melenguh tak tertahankan.
Sampai akhirnya orgasme itu meledak di dalam tubuhku…
“ummmmhhhhhhhh haaaaahhhhhhh ahhhhh achhhhh” tubuhnya kelonjotan meliuk-liuk..tapi pak Herman tak berhenti dan itu membuat Winny semakin menyentak nyentak kenakan…sampai akhirnya rasa nikmat itu terganti dengan rasa geli yang luar biasa…
“Stooppp dulu pak …jangaaan…geli….” sambil tangan berusaha mendorong kepala pak Herman.
Pak Herman segera berdiri dan berjalan ke samping Winny bersandar, segera ia buka celana panjangnya dan menarik keluar Penisnya yang sudah tegang dan berdenyut dari tadi. Diarahkannya penis itu ke wajah Winny.Winny seperti terhipnotis dengan Penis yang tegang dan berurat itu, segera dipegangnya dan dielusnya, ia mengaggumi bentuk dan ukurannya yang jauh berbeda dengan milik suaminya.
Pak Herman yang sudah tidak sabar merasa tidak cukup dengan elusan tangan Winny.Ia memegang kedua pergelangan tangan Winny dan menekannya dan menahannya dengan satu tangan di atas kepala Winny.
Pak Herman ingin agar dia di sepong, tapi setelah melihat Winny dalam posisi seperti itu ia terhenti untuk mengagumi wajah Winny lekuk lehernya..bahunya yang keliatan putih mulus dan ketiaknya yang bersih…hmmmmm, pak Herman lalu menunduk dan mencium bibir Winny, menjilat bibirnya dan terus menjilat turun ke leher Winny sampai ke ketiak Winny…ia menciumi aromanya dan kemudian menjilat dengan rakus…sesekali di hisapnya dan diciumi, daerah ini ternyata sensitive buat Winny, seperti ada setrum yang mengaliri badannya dan mengalir memerintahkan meqinya untuk mengeluarkan cairan lendir kenikmatan,
Pak Herman yang merasa terganggu dengan baju rumah sakit itu, dengan satu sentakan pak Herman menarik lalu melempar baju itu ke lantai.Ketika baju itu ditarik, Toket Winny serasa ditarik sesaat kemudian dilepas lagi, bahkan toketnya masih bergoyang sesaat kemudian.
Pak Herman berhenti sembari berdiri untuk memandangi tubuh wanita setengah telanjang dihadapannya, toketnya membulat nampak begitu ranum, dan puting kecoklatan warna khas orang asia, kulitnya putih mulus dan perutnya tak nampak seperti seorang ibu, kakinya mulus dengan posisi mengkangkang di atas pegangan kursi yang memang di desain untuk orang melahirkan.
Ia lalu menunduk lagi, kali ini sasarannya adalah puting yang dari tadi hanya dia lihat dari balik baju, kini bisa ia rasakan di dalam mulutnya… bisa ia kulum dan bisa ia hisap sepuasnya.
’Shhhh…ccrrrrppp…cruup…crrreepp’ hisapan-hisapan pak Herman menimbulkan bunyi-bunyian yang terdengar nikmat.
Bunyi itu diikuti lenguhan wanita yang dihisap putingnya
“mmmmppphhhhhhh…aahhh…ooohhhh….mmmpphhh oooohhh”
‘Crrrup srrrp ssshhhep’ puting Winny dijilat dikulum di mainkan dengan lidah didalam mulut pak Herman.Meqi Winny semakin basah…lendirnya terus diproduksi karena rangsangan rangsangan pak Herman dan meqi itu serasa ingin disentuh, ingin di perhatikan dan di masuki.
Tapi pak Herman masih ada rencana lain, dia berdiri tegak dan masih menahan kedua tangan Winny diatas, ia mengarahkan penisnya ke arah bibir Winny dan mengosokannya di mulut Winny.Winny dengan pasrah memiringkan mukanya sambil membuka mulutnya dengan mata merem melek memandang pak Herman,Pak Hermanpun segera mendorong penisnya masuk ke mulut hangat Winny.
“OHHHH ENAK … MULUTMU ENAK BANGET…”
“Srrrp …ssrrrpp…crrp crpp” pak Herman mendorong maju mundur penisnya, seperti sedang mengentot mulut Winny.
Dan semakin lama penis itu masuk semakin dalam..menyundul tenggorokan Winny, padahal baru 3/4 dari ukuran semuanya yang masuk, tapi sepertinya Winny sudah agak kelabakan..
“Emmmppphhh” sesekali Winny seperti protes berusaha mundur menarik nafas..tapi hanya sesaat kemudian pak Herman kembali mengobok mulut Winny dengan penisnya maju mundur.
Kali ini dengan tangan satunya memegang rambut bagian belakang kepala Winny, ia menahan kepala Winny agar tidak mundur, dan mendorong penisnya masuk seluruhnya..sampai hidung Winny terbenam diantara jembut pak Herman. Penis itu masuk ke tenggorokan Winny dan tenggorokan itu seakan memijatnya ketika Winny tersentak-sentak ingin menarik nafas. “Ugghh” Kenikmatan luar biasa membuat pak Herman mengulang-ulangnya..sampai air liur Winny menetes netes dan membasahi penisnya.
Kemudian pak Herman mengambil posisi berdiri di antara selangkangan Winny. Ia menarik lagi g-string Winny, kali ini dengan kasar sampai talinya putus.. dan melemparnya ke lantai.
Ia lalu menggesek-gesekan penisnya ke itil Winny yang masih berdenyut nikmat.
“uhhmmm” Winny masih merasakan sedikit geli tapi enak.
kemudian dengan satu sentakan pak Herman membenamkan Penisnya kedalam lubang meqi Winny yang segera menjepitnya…
“Ouuuggghhhhhh” lenguh pak Herman , diiringi desahan Winny
“oooooooohhhhhmmmmmmhh”
Pak Herman mengentot Winny dengan sentakan sentakan sampai toket Winny turut bergoyang, melihat itu pak Herman yang gemas meremas toket kiri Winny dan memilin puting toket kanan Winny.
“aaahhhhh” “OHHH YESSS…Winny…NIKMAT SEKALI”
“ceplak..ceplak..crp” Bunyi pinggul pak Herman menghantam pantat kenyal Winny.
“Ohhhh…pak Herrrr…Maaaannnnnnn…uhhmmmm ahhh”
Puas memilin puting toket Winny, pak Herman ganti meremas-remas pantat Winny, sesekali di ceplesnya pantat itu “PLAAAK”
“Aaach” Kemudian pak Herman menggosok-gosokan jempolnya di belahan pantat Winny sambil terus mengeluar masukkan Penisnya yang keras ke dalam lubang meqi Winny yang hangat dan basah.
Jempolnya menemukan area lunak yang sedikit keriput di antara belahan pantat Winny, ia kemudian menekan jempolnya disitu..sampai jempol itu masuk ke lubang pantat Winny…
“aaaccchhhh..”
“OH YESSS !!”
“Ceplak crrrp crrp, PLAK!”
“oucchhh” Winny mengeliat geliat dan mendesah desah, kedua tangan Winny memegang kedua toketnya, karena goyangan yang begitu dahsayaat membuat tubuh Winny tersentak sentak oleh dorongan pak Herman.
“OHH YESSSHH…I’m fucking you ibu Winny”
“pak..si..git…uhhh”
Tiba-tiba pak Herman memperlambat ritme dan menarik keluar penisnya yang basah dengan lendir Winny. dan mencabut jempolnya dari lubang pantat Winny.Ia mengarahkan penisnya ke lubang Winny yang belum pernah dientot orang dan ketika kepala penis itu menekan lubang itu…Winny tidak meronta..ia hanya menurunkan tangannya untuk mengosok itilnya sendiri.
Kepala penis itu pelan pelan masuk ke anus Winny, dan sekarang sudah tidak nampak lagi dari luar.
“OHHHHH… SEMPIT BANGET…KAMU CANTIK SEKALI Winny!”
“uhhhhhhhhhhhhhhh aaahhhhhh” dan pak Herman mendorong masuk keseluruhan penisnya.
Pak Herman memulai dengan gerakan-gerakan maju mundur kecil dan semakin lama semakin besar gerakan mengentot itu.
“Oooohhhhh…aaaaaaahhhhhhhhhhh” baru kali ini Winny merasakan pantatnya di entot. Seringkali suaminya minta untuk main anal, tapi ia tidak pernah mengijinkan. Kali ini dengan pasrah dan lepas kendali ia dientot oleh atasannya.
Winny terus memainkan itilnya, dan pak Herman terus mengentot Winny sambil menunduk tangannya meremas toket Winny yang putih montok dan mulutnya mengulum,menyedot putingnya. Sensasi yang ditimbulkan tak tertahankan lagi bagi pak Herman dan Winny.Bersamaan mereka mencapai puncak orgasme!
“OOOOOHHHHHHHHH HHHHH FUCK YOU Winny!! I LIKE YOU !! ARRRHHHH”
“uhhhhhmmm shhhhh Ohhh enaaaaaaaaachhhhh uhh hehh haahh” Winny mengeliat geliat merasakan orgasme yang luar biasa, mulutnya terbuka dan matanya terpejam.Pak Herman menyemprotkan cairan sperma hangat di dalam pantat Winny..
“ahhhh hahhh…uhhhh ahhh” mereka berdua terengah-engah dan badan pak Herman menindih badan Winny…keringat mereka saling menyatu.
Pak Herman bisa mencium aroma wangi Winny bercampur dengan aroma sex mereka.Penisnya masih didalam anus Winny dan pelan pelan melunak sampai akhirnya penis itu keluar dengan sendirinya…cairan spermanya juga ikut tumpah menetes dari anus Winny yang masih berdenyut denyut.
Pak Herman lalu berdiri mengambil Ponsel-nya di meja dan memotret Winny yang telanjang bulat dan penuh keringat, dari lubang pantatnya tampak putih-putih cairan yang keluar..
“Jangan pak !” Winny berusaha menutup wajahnya, tapi sudaah terlambat, foto itu sudah diambil.
“Mulai sekarang kamu saya angkat jadi sekretaris saya! dan gajimu akan saya ajukan kenaikan 2 kali lipat”
Winny berusaha berdiri tapi kakinya masih lunglai, ia berdiri sambil bersandar dikursi melahirkan itu
“terima..kasih..pak”
Ada rasa lega sekaligus kuatir di dalam dirinya.
Winny memunguti pakaiannya, sementara pak Herman hanya perlu memakai kembali celananya. Setelah itu pak Herman mengeluarkan satu stel pakaian dari lemari dan kemudian diletakan di atas meja tengah.
”Itu seragammu! lepas semua rok dan celana dalammu, disitu sudah ada lengkap dengan dalamannya, semua baru dan bersih, AYOO CEPAT… KITA DITUNGGU MEETING SEKARANG”
“Besok dan seterusnya, kamu akan masuk ke ruangan ini dan berganti baju seragammu, semua akan sudah disiapkan di loker itu, pulangnya kamu boleh ganti baju kamu lagi, tinggalkan saja baju seragammu di loker, akan ada yang mencucinya”
“iya pak”.. segera Winny berganti dengan baju seragam yang baru diberikan..
Setelah semua dipakai aku tidak bisa melihat diriku sendiri, karena disana tidak ada cermin besar. Tapi aku merasa sedikit kurang nyaman dengan rok ini, benar-benar rok mini, hanya satu setengah jengkal dari pusarku. Aku sudah berusaha menariknya tapi memang ukurannya hanya segitu, kalau untuk pinggangnya karena ada karetnya, jadi tentu nyaman saja, hanya mini-nya ini bener bener dech.. udah gitu bagian samping rok kanan dan kiri ada slit (belahan) dengan ukuran setengah jengkal.
Bajunya cukup bagus, tapi kutungan, dibagian tengah ada kerah yang cukup lebar dengan belahan agak rendah, push up bra yang tersedia malah membuat belahan dadaku semakin ditonjolkan. Kainnya putih dan cukup tipis.. beha hitam yang kupakai sedikit menerawang dari depan maupun belakang. Pusarku saja samar-samar juga terlihat.
Tapi tidak ada waktu lagi, karirku baru saja dimulai dan aku harus menyelamatkan seluruh keluargaku dari bencana keuangan di tengah krisis ini. Ambisiku untuk menjadi kaya sangat besar, dan ini mungkin pengorbanan yang diperlukan untuk mencapai puncak kesuksesan.
“Winny !” lamunanku terburai karena panggilan pak Herman.
Meeting pertamaku di ruangan itu ada 8 orang lain yang sudah duduk.Dan meeting itu dipimpin oleh pak Herman, ternyata pangkat dia tinggi juga. Semua nampak hormat sama dia, lebih dibilang menjilat. Beberapa cowok melirik terus ke pahaku, aku memang kesulitan menahan belahan rok untuk membuka ketika duduk, sehingga rok yang sudah mini ini makin terbuka aja.Tapi semua berjalan lancar. Dan aku sudah dikenal sebagai sekretaris pribadi pak Herman....
Silakan Kalian Daftar dan Buat Referral di Link Kami Berikut ini :
Untuk Informasi Lebih Lanjut Hubungi Kami Melalui :
BBM : D8766FE6
Hubungi Kontak Kami :
Download Aplikasi Live Chat DEWA757 :
Android : http://bit.ly/livechatdewa757
Silakan Kalian Daftar dan Buat Referral di Link Kami Berikut ini :
Untuk Informasi Lebih Lanjut Hubungi Kami Melalui :
BBM : D8766FE6
Line : csdewa757
Wechat : dewa757cs
Whatsapp : +855 173 376 49
Hubungi Kontak Kami :
Download Aplikasi Live Chat DEWA757 :
Android : http://bit.ly/livechatdewa757
Tidak ada komentar:
Posting Komentar